Sunday, August 21, 2016

Key of happiness in life

Posted by Denas (Dewi Nastiti)

Katanya hidup ini singkat. Jadi jangan disia-siakan. Old saying banget ya. But it's true lho.

Dan kali ini saya pingin berbicara tentang hidup....tentang muslimah...atau lebih tepatnya kehidupan muslimah.

......

Kenapa dengan kehidupan muslimah? Kenapa mesti dibahas? Apa pentingnya?

Menurut saya penting. Muslimah kan madrasah pertama sebuah generasi. Bagus gk nya sebuah generasi ya tergantung kualitas muslimahnya.

Tapiiii banyak muslimah yang saya temui (mungkin kemarin saya juga sempat mengalami), ternyata gk paham dengan hidupnya. Entah karena nge blank dari awal atau karena sedang mengalami masalah yang ia anggap berat.

Mereka ngalir aja jalanin hari-hari. Dan yang parah lagi ada diantara mereka yang jalanin hari-harinya dalam tekanan karena merasa "bukan hidup yang ini yang aku mau". MasyaAllaaah. Kasihannya.

Padahal muslimah itu dihadapkan dengan peran yang banyak ya. Dan dia gk ngerti posisi sekaligus how to winning of life nya. Gimana coba?

Kita ngobrol sebentar ya. Jadi saya punya guru (semoga Allah senantiasa merahmati kehidupan mereka), nah dari mereka saya bisa belajar dan mendapat arti kemerdekaan cuma dari selembar kertas-dua gambar. Caileee...
Eh ini beneran lho.

Kalo teman2 pernah denger atau suka bikin yang namanya "peta hidup" (dan saya kebetulan juga suka bikin sejak smu), nah rumusan gambar dr guru saya yang ini tuh lebih futuh lagi.

Sekali bisa ngisi semua bilik-biliknya, teman2 akan tenang dan merdeka ngejalanin hidup ini. #ehem. Bismillah yaa

Saya coba gambarin rumus yang pertama. Gak usah dibatin gambarnya acak adul, nanti saya jelasin detailnya.

(Duh sebenernya sih mau nulis sambil mikir ya, usefull gak sih nulis ini. Ah tapi minimal someday anak saya bisa baca tulisan bundanya klo dia pas kangen. Collect the moments, Dew)

Sekarang kita fokus sama gambar yang berupa kuadran. Disana ada 4 bilik Key of life.
Bilik yang pertama adalah Who am I. Teman-teman wajib tau siapa diri teman-teman. Perlu waktu lama ya untuk mengisi? Atau harus merenung panjang selama 30tahun seperti Oogway mencari arti 'aku'? Kalah ya sama Poo.

Tapi ini penting. Ayo diisi. Pelan-pelan kita harus ngobrol sama diri sendiri, siapa aku apa saja peranku.

Saya, saya adalah seorang istri, seorang ibu, seorang anak, seorang adik, seorang owner kedaton, seorang owner martani.

Kenyataannya memang diri kita punya banyak peran kan? Jadi jangan ada yang dibuang atau terlupakan salah satunya.

Bilik yang kedua adalah My Life Dream.

Teman-teman ketik sudah tau dan yakin siapa diri teman-teman, sekarang coba tulis apa yang menjadi mimpi hidup.

Mudahnya adalah, saya yang sebagai seorang istri bercita-cita ingin menjadi istri yang menentramkan bagi suami. Tempat kembali yang menyenangkan. Misalnya.

Saya yang sebagai ibu bercita-cita ingin menjadi ibu yang dekat dengan anak-anak, diidolakan. Hehe

Saya yang sebagai seorang adik bercita-cinta ingin menjadi adik yang bisa membahagiakan kakak dunia dan akhirat.

Dan seterusnya.

Intinya harus tahu siapa diri teman-teman dan apa yang dimau.

Bilik ketiga adalah Relationship with others. Bilik keempat Relationship with Allah. Dua bilik ini adalah kunci utamanya. Didunia yang kita ingin menggapai mimpi, pasti kita tak sendiri. Dan karena tak sendiri, disanalah masalah muncul. Kita perlu kunci agar tetap fokus.

Kunci yang pertama jelas hubungan kita dengan Allah. Sadari betul bahwa hidup ini keseluruhannya adalah hadiah dari Allah. Dan yang namanya hadiah, berarti wajib trimakasih -gak boleh ada komplain. Pasti indah.

Kapan terakhir teman-teman terconnect dengan Allah? Yuk kita jawab dalam hati.

Muslimah yang katanya udah gak punya waktu bahkan sholat pun jarang bisa khusyuk karena digendolin anak, sebenarnya tetap punya hak untuk bermesra-mesra dengan Allah.

Dalam sehari harus punya prime time yang kita gak bisa diganggu dunia karena itu bekal sebelum melayani. Muslimah harus selesai dulu dengan dirinya.

Apakah itu dengan sholat malam, tilawah, membaca tafsir quran, buku, berbincang hati. Apapun yang melekatkan kita pada wudhu dan sajadah. Hanya Allah dan kita.

Kunci yang kedua adalah sikap kita dalam berhubungan dengan makhluk lain. NO JUDGEMENT. LIHAT LEBIH DEKAT.
Cuma itu. Iya cuma itu. Dan itu udah cukup untuk membuat hidup jadi merdeka.  Tahu siapa kita, tahu apa yang dimau, berfokus untuk connect dengan Allah, merdeka dari manusia. What a wonderful world.

Nampaknya kelanjutan gambar kedua gak akan saya tulis sekarang. Ngantuk. Hehehe...see you dear friends.








0 comments on "Key of happiness in life"

Post a Comment

Denas (Dewi Nastiti)

Katanya hidup ini singkat. Jadi jangan disia-siakan. Old saying banget ya. But it's true lho.

Dan kali ini saya pingin berbicara tentang hidup....tentang muslimah...atau lebih tepatnya kehidupan muslimah.

......

Kenapa dengan kehidupan muslimah? Kenapa mesti dibahas? Apa pentingnya?

Menurut saya penting. Muslimah kan madrasah pertama sebuah generasi. Bagus gk nya sebuah generasi ya tergantung kualitas muslimahnya.

Tapiiii banyak muslimah yang saya temui (mungkin kemarin saya juga sempat mengalami), ternyata gk paham dengan hidupnya. Entah karena nge blank dari awal atau karena sedang mengalami masalah yang ia anggap berat.

Mereka ngalir aja jalanin hari-hari. Dan yang parah lagi ada diantara mereka yang jalanin hari-harinya dalam tekanan karena merasa "bukan hidup yang ini yang aku mau". MasyaAllaaah. Kasihannya.

Padahal muslimah itu dihadapkan dengan peran yang banyak ya. Dan dia gk ngerti posisi sekaligus how to winning of life nya. Gimana coba?

Kita ngobrol sebentar ya. Jadi saya punya guru (semoga Allah senantiasa merahmati kehidupan mereka), nah dari mereka saya bisa belajar dan mendapat arti kemerdekaan cuma dari selembar kertas-dua gambar. Caileee...
Eh ini beneran lho.

Kalo teman2 pernah denger atau suka bikin yang namanya "peta hidup" (dan saya kebetulan juga suka bikin sejak smu), nah rumusan gambar dr guru saya yang ini tuh lebih futuh lagi.

Sekali bisa ngisi semua bilik-biliknya, teman2 akan tenang dan merdeka ngejalanin hidup ini. #ehem. Bismillah yaa

Saya coba gambarin rumus yang pertama. Gak usah dibatin gambarnya acak adul, nanti saya jelasin detailnya.

(Duh sebenernya sih mau nulis sambil mikir ya, usefull gak sih nulis ini. Ah tapi minimal someday anak saya bisa baca tulisan bundanya klo dia pas kangen. Collect the moments, Dew)

Sekarang kita fokus sama gambar yang berupa kuadran. Disana ada 4 bilik Key of life.
Bilik yang pertama adalah Who am I. Teman-teman wajib tau siapa diri teman-teman. Perlu waktu lama ya untuk mengisi? Atau harus merenung panjang selama 30tahun seperti Oogway mencari arti 'aku'? Kalah ya sama Poo.

Tapi ini penting. Ayo diisi. Pelan-pelan kita harus ngobrol sama diri sendiri, siapa aku apa saja peranku.

Saya, saya adalah seorang istri, seorang ibu, seorang anak, seorang adik, seorang owner kedaton, seorang owner martani.

Kenyataannya memang diri kita punya banyak peran kan? Jadi jangan ada yang dibuang atau terlupakan salah satunya.

Bilik yang kedua adalah My Life Dream.

Teman-teman ketik sudah tau dan yakin siapa diri teman-teman, sekarang coba tulis apa yang menjadi mimpi hidup.

Mudahnya adalah, saya yang sebagai seorang istri bercita-cita ingin menjadi istri yang menentramkan bagi suami. Tempat kembali yang menyenangkan. Misalnya.

Saya yang sebagai ibu bercita-cita ingin menjadi ibu yang dekat dengan anak-anak, diidolakan. Hehe

Saya yang sebagai seorang adik bercita-cinta ingin menjadi adik yang bisa membahagiakan kakak dunia dan akhirat.

Dan seterusnya.

Intinya harus tahu siapa diri teman-teman dan apa yang dimau.

Bilik ketiga adalah Relationship with others. Bilik keempat Relationship with Allah. Dua bilik ini adalah kunci utamanya. Didunia yang kita ingin menggapai mimpi, pasti kita tak sendiri. Dan karena tak sendiri, disanalah masalah muncul. Kita perlu kunci agar tetap fokus.

Kunci yang pertama jelas hubungan kita dengan Allah. Sadari betul bahwa hidup ini keseluruhannya adalah hadiah dari Allah. Dan yang namanya hadiah, berarti wajib trimakasih -gak boleh ada komplain. Pasti indah.

Kapan terakhir teman-teman terconnect dengan Allah? Yuk kita jawab dalam hati.

Muslimah yang katanya udah gak punya waktu bahkan sholat pun jarang bisa khusyuk karena digendolin anak, sebenarnya tetap punya hak untuk bermesra-mesra dengan Allah.

Dalam sehari harus punya prime time yang kita gak bisa diganggu dunia karena itu bekal sebelum melayani. Muslimah harus selesai dulu dengan dirinya.

Apakah itu dengan sholat malam, tilawah, membaca tafsir quran, buku, berbincang hati. Apapun yang melekatkan kita pada wudhu dan sajadah. Hanya Allah dan kita.

Kunci yang kedua adalah sikap kita dalam berhubungan dengan makhluk lain. NO JUDGEMENT. LIHAT LEBIH DEKAT.
Cuma itu. Iya cuma itu. Dan itu udah cukup untuk membuat hidup jadi merdeka.  Tahu siapa kita, tahu apa yang dimau, berfokus untuk connect dengan Allah, merdeka dari manusia. What a wonderful world.

Nampaknya kelanjutan gambar kedua gak akan saya tulis sekarang. Ngantuk. Hehehe...see you dear friends.








0 Responses

Post a Comment

 

Notes from Denas Copyright 2009 Sweet Cupcake Designed by Templates Image by Tadpole's Notez